SemuA TENTANG MADU
Unyai, Lebah Madu Hutan Unggulan Berau Barat
Dari jauh terlihat berwarna hitam kecoklatan dengan bentuk
satu sisiran setengah lingkaran menempel pada dahan pohon
yang tinggi. Jika madunya banyak, sarangnya terlihat seperti
huruf W.
Itulah sarang lebah madu hutan yang dikenal dengan nama
Apis dorsata. Lebah penghasil madu hutan alami yang sosoknya
lebih besar dari pada lebah madu lainnya di daratan Asia.
Apis dorsata merupakan lebah madu yang produktif dalam
menghasilkan madu. Selain pada dahan dan cabang pohon
berkulit licin yang tinggi, sarangnya juga dapat ditemukan
menempel pada ceruk di tebing bebatuan.
Di Indonesia lebah ini ditemukan di Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT),
Papua, serta di Jawa meski relatif jarang.
Sebutannya macam-macam, di Kalimantan Barat disebut sebagai Manye atau Muanyi, di Jawa dikenal sebagai Tawon Gung, di Jawa Barat disebut dengan Tawon Odeng, di Sumatera Barat dikenal sebagai Labah Gadang, Labah Gantuang, Labah Kabau atau Labah Jawi, serta masyarakat Tapanuli menyebutnya Harinauan.
Khusus di Berau, Kalimantan Timur, masyarakat menyebut Apis Dorsata dengan sebutan Unyai. Unyai biasa bersarang di pohon manggeris (Kompassia ceramensis), kempas (Kompassia exelca) dan tempura (Diprerocarpus gracilis). “Pada setiap pohon bisa ditemui puluhan sarang. Pada musim panen, setiap sarang menghasilkan madu antara 5-20 liter,” kata Ali Mustofa, Adviser for Community Based Forest Management, GIZ FORCLIME yang ditemui saat Workhop Madu Hutan dan Pelatihan Panen Madu Lestari di Berau, awal September lalu.
Berau Barat merupakan wilayah utama penghasil madu lebah Unyai, tepatnya di Area Kesatuan Pengelolaan Hutan Percontohan (KPHP) Berau Barat. Potensi madu hutan di kawasan itu berkisar 10-30 ton per musim panen. “Madu akan menjadi salah satu produk unggulan hasil hutan bukan kayu (HHBK) di KPHP Berau Barat,” kata Hamzah, Kepala KPHP Berau Barat.
Inilah Ciri-ciri Madu Asli/Murni
Untuk membedakan madu asli dan madu yang sudah dicampur dengan bahan lain (palsu) caranya mudah saja. Tanda – tanda madu asli sangat jelas sehingga anda tidak akan mudah tertipu namun, anda harus sedikit teliti dan melakukan tes sederhana
-
Tidak ada endapan (buih) pada botol
Perhatikan bagian dasar botol penyimpanan, madu asli tidak memiliki endapan atau buih yang berwarna putih pada bagian dasar botol penyimpanan madu. Jika ada buih pada botol madu maka madu tersebut sudah terlalu lama dibiarkan di wadah terbuka dan telah mengalami proses fermentasi. -
Tetesan madu tidak terputus
Celupkan benda ke dalam botol madu kemudian angkat benda tersebut. Madu murni akan menetes tanpa terputus dan jika tetesan madu terputus-putus, itulah tanda madu palsu. -
Tidak tembus kertas
Ciri khas madu asli adalah kental dan memiliki kandungan air sedikit. Teteskan sedikit di atas kertas tipis, jika madu tersebut masih murni maka tidak akan menembus kertas. -
Jika dipanasi menggelembung
Madu yang asli akan menghasilkan gelembung-gelembung udara jika dipanasi. Berbeda dengan gula yang akan menghasilkan buih seperti air mendidih. -
Tidak mengering
Oleskan sedikit di telapak tangan kemudian jemur sebentar di bawah terik matahari. Madu yang masih murni tidak akan mengering sedangkan madu palsu akan membentuk lapisan kerak gula yang menempel di tangan. -
Berbentuk sarang lebah
Tuangkan madu ke dalam piring berwarna bening kemudian tambahkan air secukupnya. Goyangkan piring tersebut sampai madu dan air tercampur, jika madu tersebut masih asli maka akan terbentuk sarang lebah.
Mengetahui keaslian madu dapat dilakukan dengan cara yang mudah seperti di atas. Ciri ciri madu asli dapat dibuktikan dengan melakukan tes sederhana sebelum membeli madu.
Keajaiban Madu - Manfaat Madu dalam Al-Qur'an dan Hadits
Madu merupakan cairan mujarab, yang dihasilkan lebah dari saripati beragam tanaman. Dan madu telah mendapatkan tempat yang istimewa dalam sejarah pengobatan tradisional. Orang-orang Mesir, Assyria, Cina, Yunani dan Romawi kuno memanfaatkan madu untuk menyembuhkan luka dan beragam penyakit.
Baik dalam hadits Nabi Muhammad maupun kitab suci Al Quran, juga memberikan keterangan akan khasiat madu yang menyembuhkan ini. Dalam surat An Nahl (lebah) ayat 68-69 Allah Swt menyatakan: ''Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:
“'...Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan bagi mereka yang memikirkan''. (QS 16:69)
Kemudian Rasulullah Muhammad juga menegaskan khasiat madu tersebut dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari: ''Madu adalah penyembuh bagi semua jenis sakit dan Al Quran adalah penyembuh bagi semua kekusutan pikiran (sakit pikiran).
“Dari Abu Sa’id ra: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasullulah SAW dan berkata: “Saudara saya sakit perut”. Rasul menjawab: “Beri ia madu!”. Hal ini dilakukan orang itu sampai tiga kali bolak balik menanyakan kepada Rasul SAW, jawabannyapun tetap madu dan madu (HR Buhkari)
Maka disarankan bagimu kedua penyembuh tersebut, Al Quran dan madu.'' Para ilmuwan, akhir-akhir ini juga tergerak hatinya untuk melakukan penelitian secara mendalam akan khasiat madu secara ilmiah. Mereka membuktikan bahwa ternyata madu mamang memiliki efek yang menguntungkan pada kondisi medis tertentu.
Pertama, madu dapat digunakan sebagai zat anti bakteri dan jamur. Karena madu ternyata dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus, patogen tertentu, serta fungi atau jamur, semisal Candida albicans. Dengan konsentrasi 30-50 persen, madu mampu memperlihatkan khasiatnya sebagai antibiotik konvensional untuk infeksi saluran kencing.
Kedua, madu digunakan sebagai anti mencret. Dengan konsentrasi hingga 40 persen, madu memberikan efek bakterial yang akan menghambat laju sejumlah bakteri yang menyebabkan mencret serta disentri, seperti Salmonella, Shigella, enteropatogenik E coli, dan Vibrio cholera. Dalam sebuah studi, madu dengan cairan rehidrasi oral mampu mengurangi durasi bakteri baik pada anak-anak maupun bayi yang menderita mencret.
Ketiga, madu dapat digunakan sebagai penyembuh luka dan anti-inflammatory (luka bakar). Madu memiliki arti penting dalam menyembuhkan luka bakar, infeksi bekas operasi. Ia sangat liat, sehingga mampu menyerap air yang berada di sekitar jaringan kulit yang terbakar. Kita bisa merujuk pada sebuah studi yang dilakukan di Afrika Barat. Dalam studi itu, penyembuhan luka pada wanita setelah menjalani vulvectomy (operasi pada vagina) akibat kanker vagina, memakan waktu lebih cepat dengan menggunakan madu. Penggunaan madu juga disarankan untuk mengurangi tajamnya bau yang diakibatkan borok pada orang yang berpenyakit kusta.
Keempat, madu dapat digunakan sebagai zat antitusif dan ekspektoran. Madu yang diandalkan sebagai obat batuk ini terkait dengan kemampuannya untuk mencairkan dahak dan melegakan tenggorokan.
Kelima, madu sebagai sumber nutrisi. Madu yang tak terkontaminasi sangat sehat, makanan yang alami, dan mengandung banyak energi. Karena mengandung karbohidrat, protein, lipid, enzim dan vitamin. Satu sendok madu mengandung 60 kalori, serta mengandung 11 gram karbohidrat, 1 mg kalsium, 0,2 mg zat besi, 0,1 mg vitamin B dan 1 mg vitamin C. Madu kini telah tersedia secara luas di kalangan masyarakat.
Meski khasiat madu belum sepenuhnya diketahui masyarakat secara luas. Dan kalangan ilmuwan juga dituntut untuk melakukan penelaahan mendalam mengenai khasiat madu dan mampu menggunakannya dalam cakupan yang lebih luas. Keajaiban madu telah diungkapkan dalam dalam Al Quran maupun sunah secara indah, lebih 14 abad lalu. Penjelasan kedua rujukan suci mengenai madu ini, juga telah merambah dunia sains modern yang telah menerima dan melakukan penelahaan lebih mendalam atas penggunaan madu. Al Quran memang bukan sekadar tuntunan hidup, tapi juga sumber ilmu pengetahuan.
Fakta Ilmiah Kandungan Gizi Madu
Bukti ilmiah modern membuktikan akan kandungan dan khasiat madu. Madu mengandung berbagai jenis komponen gizi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Yaitu karbohidrat, asam amino, mineral, enzim, vitamin, air, dan zat-zat organik lainnya. Madu sebagian besar mengandung karbohidat berupa gula glukosa dan fruktosa, yang sudah jelas berbeda dengan gula pada gula pasir atau gula aren yaitu sebagian besar adalah gula sukrosa. Gula pada madu dapat langsung diserap darah, sedangkan sukrosa harus melalui proses pencernaan. Nilai kalori madu sangat besar 3.280 kal/kg, setara dengan kalori 50 butir telur ayam, 5,7 liter susu.
Madu kaya akan mineral penting (K, Ca, Fe, I, Na, S, Cl, P, Mn, Mg) yang dibutuhkan tubuh agar tetap bugar, asam lemak vitamin B komplek (kecuali B1), D, E dan K serta berbagai macam enzim. Kandungan garam mineral madu serupa dengan kandungan garam mineral dalam darah manusia. Zat besi Fe dapat meningkatkan jumlah eritrosit darah dan meningkatkan kadar hemoglobin. Asetil kolin dalam madu dapat melancarkan metabolisme seperti memperlancar peredaran darah dan menurunkan tekanan darah.Ada berbagai jenis enzim seperti diastase,invertase, katalase, peroksidase, dan lipase yang membantu proses pencernaan sehingga memperlancar metabolisme. Sejumlah asam amino seperti asam malat, tartarat, sitrat, laktat, juga berperan dalam metabolisme. Madupun mengandung perangsang biogenik yang berperan meningkatkan kesegaran .
Di dalam madu masih terkandung biose atau zat pengatur tumbuh yang mempercepat pertumbuhan akar, tunas, serta pembuangan pada tanaman, selain zat antibakteri, sehingga bisa membantu mempercepat pulihnya jaringan yang luka serta mencegah infeksi.
Vitamin B2 dan B6 yang berperan dalam metabolisme protein dan mencegah penyakit kulit. Ada pula B3 (asam pantotenat) dan H (biotin) yang berperan dalam metabolisme lemak dan protein serta menghambat penyakit kulit seperti eksim dan herpes. Madu mengandung anti bakteri dan bersifat higrokopis (menarik air dari lingkungan), sehingga dapat digunakan sebagai kompres luka luar akibat infeksi dan luka yang bersifat basah akan lebih cepat kering. Zat antibakteri yang terdapat dalam madu adalah hidrogen peroksida, dan juga adanya peranan senyawa flavonoid (terutama asam caffeat, asam ferulat).
Madu mengandung vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mencegah keriput atau penuaan dini. Semakin gelap warna madu maka semakin besar kandungan anti oksidannya (senyawa fenol). Zat antibakteri dalam madu dapat menyembuhkan jerawat. Hidrogen feroksida juga sangat efektif untuk membersihkan kulit. Enzim peroksidase melakukan oksidasi metabolisme peroksida yang merupakan limbah metabolisme, yang dapat mempercepat penuaan. Selain sebagai nutrisi kulit, madu sebagai pelembab alami kulit dan berperan dalam perawatan rambut. Ini terbukti, telah digunakannya madu pada produk perawatan kulit dan rambut.
Beberapa asam organik madu (asam asetat, butirat, formiat, suksinat,glokolat, malat, sitrat,piruvat) terdapat juga hormon gonadotropin yang berguna bagi kesuburan refroduksi, serta berbagai senyawa penting lainnya yang sangat berguna bagi kesehatan kita.
